Globalisasibudaya adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke seluruh dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial. Proses globalisasi budaya tersebut ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang dibantu oleh Internet, media budaya masyarakat, dan perjalanan luar negeri. Konsumsi budaya bersama turut mendorong
TeoriGlobalisasi. Didalam globalisasi ini Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat 3 posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu : Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaiman orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan.
B Ciri Budaya Barat. Berikut merupakan karakteristik yang ada dalam kebudayaan Barat di antaranya, 1. Menjunjung hak asasi manusia, budaya Barat akan mengedepankan hak individu dari pada kepentingan umum. Keinginan individu dalam menentukan hidupnya merupakan hal yang sangat utama, tidak ada yang bisa menentukan kehidupan seseorang.
Pertukaranbudaya dengan negara lain bisa membawa pengaruh positif dan negatif. Dampak negatif globalisasi mengubah gaya hidup lebih modern dan konsumtif. Beberapa orang memilih pola konsumsi berlebihan dan boros. Gaya hidup individualis dan materialistis termasuk pengaruh negatif globalisasi. Ada juga konsep pemahaman yang lebih mementingkan
1 Contoh Globalisasi Sosial dan Budaya. - Kebudayaan asing lebih mudah masuk dan diterima di dalam negeri. - Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional menjadi penting. - Pergeseran gaya hidup masyarakat menjadi lebih maju dan modern. - Masyarakat lebih memilih bekerja di sektor industri dibanding agraris.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dampak Positif - Negatif GlobalisasiJakarta - Pengaruh positif dan negatif globalisasi dalam bidang sosial budaya perlu kita pelajari dengan mengkaji konsep-konsep globalisasi tersebut. Untuk mempelajari lebih lanjut, kita akan memulai penelitian ini dengan mengacu pada konsep globalisasi dalam studi sosiologis. Istilah globalisasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu globalize yang berarti "global" atau global. Penambahan akhiran "isasi" pada kata globalisasi membuatnya berarti "proses global". Jadi, secara linguistik, globalisasi adalah proses di mana banyak hal informasi, ide, gaya hidup, dan teknologi menjadi global. Mengutip buku Sosiologi terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020 6, menurut para ahli, ada banyak definisi globalisasi, meskipun fokusnya adalah memberi bukti tentang proses-proses sosial ekonomi global. Misalnya Martin Albrow menjelaskan bahwa definisi globalisasi adalah segala sesuatu tentang proses menghubungkan orang-orang dalam satu komunitas global, atau menghubungkan komunitas global dengan penduduk di tempat lain, yang menyebabkan perubahan pada keduanya. Sementara itu, Anthony Giddens menawarkan interpretasi yang menjelaskan bahwa globalisasi adalah penguatan hubungan sosial yang terjadi di seluruh dunia untuk menghubungkan peristiwa di satu tempat dengan tempat lain. Berbeda dengan sosiolog Indonesia Selo Soemardjan, yang menegaskan bahwa globalisasi adalah suatu proses pembentukan suatu sistem organisasi dan komunikasi antar manusia di dunia menurut sistem yang sama dan aturan-aturan tertentu. Dalam sosiologi, globalisasi dipelajari sebagai fenomena yang memfasilitasi pertukaran informasi, pengetahuan dan teknologi antara masyarakat dari dan Proses Globalisasi Seperti yang dilaporkan globalisasi dimulai sekitar tahun yang lalu, pada awal sejarah manusia. Seiring waktu, kegiatan perdagangan dan pertukaran masyarakat manusia semakin berkembang. Sejak Zaman Kuno, peradaban yang berbeda telah mengembangkan jalur perdagangan dan mengalami pertukaran budaya. Selain itu, fenomena migrasi juga berkontribusi terhadap mobilitas penduduk. Fenomena ini terus berlanjut sepanjang sejarah, terutama melalui penaklukan militer dan eksplorasi eksplorasi. Namun, hanya kemajuan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang mempercepat globalisasi. Khususnya setelah paruh kedua abad kedua puluh, perdagangan dunia tumbuh begitu pesat dalam ukuran dan kecepatan sehingga istilah "globalisasi" menjadi populer. - Orang telah mengalami perdagangan lintas batas atau perdagangan internasional. - Indoktrinasi agama, sering kali bersamaan dengan perdagangan. Tapi ada juga orang yang misinya menyebarkan agama tertentu. - Perkembangan industri dan teknologi. - Evolusi pasar globalisasi, negara-negara di dunia saat ini "hampir" kehilangan batas geografisnya. Globalisasi juga membawa perubahan besar, terutama karena sebagian besar negara dapat saling berhubungan. Dengan demikian, John Tomlinson menyimpulkan dalam Globalization and Culture 1999, globalisasi didorong oleh penyempitan jarak dan pengurangan waktu dalam aktivitas manusia. Dengan kata lain, dengan globalisasi, proses membuat segalanya lebih mudah untuk dicapai, baik secara fisik maupun dengan bantuan teknologi. Di sisi lain, globalisasi adalah proses yang tidak dapat dihindari oleh semua negara di dunia, termasuk dampaknya terhadap berbagai aspek kehidupan. Menolak dan menghindari globalisasi berarti mengisolasi diri dari publik internasional. Dampak globalisasi sebenarnya dapat terjadi di berbagai bidang, antara lain ekonomi, politik, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, komunikasi, transportasi, budaya dan Salah satu dampak globalisasi dapat dengan mudah dilihat dalam bidang sosial budaya. Memang, globalisasi dapat menyebabkan perubahan sosial budaya dalam berbagai aspek, seperti bahasa, sistem pengetahuan, sistem dan organisasi masyarakat, teknologi dan cara hidup masyarakat, sistem mata pencaharian, sistem keagamaan dan seni. Namun, pengaruh globalisasi tidak selalu positif, tetapi juga memiliki sisi negatif. Di bawah ini adalah daftar dampak negatif dan positif globalisasi dalam bidang sosial Positif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya1. Perubahan nilai dan sikap. Globalisasi mengubah nilai-nilai sosial budaya, gaya hidup, spiritualitas, serta ilmu pengetahuan dan teknologi negara-negara maju lainnya. Misalnya, meningkatkan semangat kerja, suka bekerja keras, disiplin, berpikir mandiri, bernalar, olah raga, dll. 2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efisien dan produktif. Globalisasi menawarkan setiap negara kesempatan untuk belajar dari negara lain, memungkinkan transfer pengetahuan dan teknologi global yang cepat. Kemajuan teknologi, komunikasi, informasi dan transportasi turut memudahkan kehidupan manusia. Misalnya, ada mobilitas yang besar, karena jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lain menjadi lebih pendek. Hal ini memudahkan masyarakat untuk mengumpulkan informasi dan pengetahuan serta melakukan berbagai kegiatan ekonomi. 3. Kualitas atau taraf hidup yang lebih baik Globalisasi telah mempermudah proses pengenalan kehidupan sosial budaya setiap negara, termasuk Indonesia, ke negara lain. Dampaknya ekonomi pariwisata dapat tumbuh dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat di daerah tujuan wisata. Globalisasi juga membantu memperluas cakupan pasar sehingga produksi dalam negeri dapat bersaing di kancah internasional. Proses ini akan mendorong peningkatan kegiatan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan peningkatan pembangunan. Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya1. Penghapusan nilai-nilai budaya asli Ledakan globalisasi yang sangat pesat dapat mengikis nilai-nilai budaya asli. Misalnya, semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan solidaritas sosial memudar. Selain itu, hilangnya nilai-nilai budaya asli dapat dilihat dari cara mereka berpakaian, terutama ketika model Barat semakin berpengaruh di tanah air, sementara model budaya asli Indonesia semakin tidak menarik. 2. Perubahan gaya hidup Contoh perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh dampak negatif globalisasi adalah semakin individualitas banyak anggota masyarakat. Beberapa dampak negatif globalisasi berupa perubahan gaya hidup adalah sebagai berikut- Individualisme sikap terpusat- Pragmatisme sikap bekerja hanya untuk mencari keuntungan- Idealisme materialistis sikap yang mengukur segala sesuatu dari segi materi Optimisme sikap hidup boros dan boros dan keceriaan- Konsumen perilaku boros Sekuler sikap yang mengutamakan kehidupan duniawi daripada agama 3. Eksploitasi sumber daya alam telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan pencemaran limbah industri . Globalisasi telah memfasilitasi pergerakan modal antar negara. Fenomena di bidang ekonomi ini telah menggeneralisasi sumber modal investasi asing ke dalam negeri, berkat industri yang berkembang. Negara berkembang seperti Indonesia banyak menarik investor asing karena memiliki sumber daya alam yang melimpah dan murah. Aliran modal asing benar-benar membuka lapangan kerja baru, mendorong kegiatan ekonomi nasional dan meningkatkan penerimaan APBN. Namun, industrialisasi juga dapat berdampak serius pada pelestarian alam, seperti kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik, penebangan, penambangan yang tidak disengaja, Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Budaya barat atau biasa disebut juga peradaban barat mengacu pada budaya yang berasal dari Benua Eropa dan Amerika. Bisa dibilang, budaya barat merupakan kebudayaan yang paling modern di dunia ini. Budaya barat yang dimaksud di sini merujuk kepada warisan norma-norma sosial, adat istiadat, sistem politik, agama, dan teknologi. Ciri khas dari budaya barat yaitu cara pembinaan kesadarannya dengan cara memahami ilmu pengetahuan dan filosofi yang kuat. Indonesia sebagai negara kepulauan menganut budaya ketimuran. Budaya barat masuk ke Indonesia dipromosikan lewat arus globalisasi. Tentunya ada dampak negatif dan positif dengan masuknya budaya barat ke Indonesia. Dampak positif masuknya budaya barat ke Indonesia misalnya bisa dilihat pada bidang teknologi. Teknologi yang diciptakan oleh kebanyakan orang barat terbukti bisa memudahkan pekerjaan keseharian. Dampak negatif masuknya budayat barat ke Indonesia bisa dilihat pada trend busana dan adat pergaulan. Remaja Indonesia semakin banyak yang menggunakan busana yang minim-minim dan bergaul tidak seperti layaknya adat budaya ketimuran. Munculnya teknologi yang semakin canggih di satu sisi juga menimbulkan dampak negatif, contohnya sikap individualisme. Dampak negatif terhadap lingkungan seperti menganut kebebasan berpikir yang berlebihan sehingga sebagian orang bertindak sesuka hatinya tanpa berfikir lebih dalam. Sebagai warga Indonesia kita harus mengenal budaya negara sendiri dan membentengi diri dengan dampak negative dari gempuran budaya barat.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Globalisasi adalah fenomena khusus peradaban manusia yang terus bergerak dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi akan mempercepat percepatan proses globalisasi ini. Globalisasi menciptakan tantangan dan masalah baru yang harus dijawab dan diselesaikan agar dapat memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan telah menjadi kata yang terdengar di seluruh dunia sejak awal abad ke-21, dan tidak dapat disangkal bahwa kekuatan dan kelemahannya selalu membentuk jalur globalisasi sebagai sebuah fenomena. Perubahan yang terjadi secara keseluruhan dirasakan dan mempengaruhi banyak orang di luar wilayah, negara dan budaya yang mempengaruhi gaya hidup dan lingkungan kita. Dunia terus berubah, dan globalisasi adalah dunia jaringan seolah-olah tidak ada batas. Atau, istilah McLuhan diadopsi sebagai desa global Fakih, 2006; McLuhan, 1994.Globalisasi pada hakekatnya telah menciptakan nuansa dan nilai budaya yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang semakin terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima banyak informasi tentang peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Faktanya, kami menemukan bahwa tidak semua warga negara dapat menilai posisi kami sebagai sebuah bangsa. Membanjirnya informasi dan budaya baru media baik media cetak maupun elektronik seringkali sangat tidak sesuai, misalnya dengan sikap dan norma yang berlaku di Indonesia. Globalisasi memiliki banyak interpretasi dari berbagai sudut. Beberapa menafsirkan globalisasi sebagai proses menyusutkan dunia atau mengubahnya menjadi desa kecil. Yang lain percaya bahwa globalisasi adalah upaya untuk menyatukan masyarakat dunia dalam hal gaya hidup, orientasi dan budaya. Pengertian lain tentang globalisasi menurut Barker 2004 adalah bahwa globalisasi adalah hubungan ekonomi, sosial, budaya dan politik global yang terus bergerak ke berbagai arah di seluruh dunia dan meresapi kesadaran kita. Konsep globalisasi oleh Robertson 1992 mengacu pada penyempitan dunia yang menggairahkan dan kesadaran yang meningkat akan dunia kita koneksi global yang berkembang dan pemahaman tentang koneksi ini. Penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modern, dan penguatan kesadaran dunia secara refleks dapat dianggap sebagai superior secara kultural. GLOBALISASI MEDIADilihat dari peran utama media massa yang mempengaruhi hati masyarakat, perkembangan media massa di Indonesia tentu saja tidak terbendung ke depan. Globalisasi media massa adalah proses alami. Globalisasi menutup kesenjangan antar negara dalam hal ruang, waktu dan globalisasi telah berlangsung sejak agama Hindu, Budha, atau Islam masuk ke Nusantara. Proses ini dapat diartikan sebagai bentuk globalisasi. Saat itu terbukalah sekat-sekat yang memisahkan wilayah dan budaya nusantara, dan akhirnya terjadilah akulturasi nilai-nilai yang ada dalam agama-agama tersebut. Namun dengan adanya globalisasi dunia komunikasi, globalisasi tersebut semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan kata lain, pesatnya pertumbuhan sarana komunikasi mempercepat globalisasi Briggs dan Burke, 2006.Globalisasi adalah tren integrasi sosial ke dunia, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan media massa. Selain itu, para cendekiawan Barat mengatakan bahwa globalisasi adalah proses kehidupan yang menyeluruh dan tidak terbatas yang mencakup semua aspek kehidupan, baik politik, sosial, atau ekonomi, yang dapat dinikmati oleh setiap orang di dunia. Karena dunia dibentuk oleh pluralisme budaya, globalisasi sebagai suatu proses juga dicirikan sebagai peristiwa global dan antarbudaya yang secara bersamaan mewakili proses pengaruh antarbudaya. Perjumpaan antarbudaya tidak selalu merupakan proses timbal balik yang seimbang, tetapi juga merupakan proses mempelajari budaya yang satu ke budaya yang lain. Misalnya, budaya Barat memiliki dampak yang lebih besar pada budaya negara-negara BUDAYABudaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
- Simak pengertian beserta dampak positif dan negatif dari globalisasi dalam artikel ini. Saat ini, dunia sudah masuk di era globalisasi. Adanya globalisasi mendorong interaksi berbagai wilayah di seluruh dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, globalisasi adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Kemudian dikutip dari globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Baca juga Ekosistem Pengertian, Komponen, dan Faktor Ketidakseimbangan Ekosistem Baca juga Seni Rupa Terapan Pengertian, Jenis-jenis, dan Fungsinya Selo Soemardjan berpendapat, “globalisasi adalah terbentuknya sebuah komunikasi dan organisasi di antara masyarakat satu dengan yang lainnya yang berbeda di seluruh dunia yang memiliki tujuan untuk mengikuti kaidah-kaidah baru yang sama." Dikutip dari Petersin Institute for International Economics, globalisasi adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan saling ketergantungan yang berkembang antara ekonomi, budaya, dan populasi dunia, yang disebabkan oleh perdagangan lintas batas barang dan jasa, teknologi, dan arus investasi, manusia, dan informasi. Lantas, apa dampak globalisasi di Indonesia? Dampak Globalisasi Globalisasi juga mengubah pola kehidupan masyarakat, salah satunya menuntun masyarakat jadi mengenal banyak budaya dari negara-negara di luar. Berikut dampak globalisasi terjadi di bidang ekonomi dan sosial budaya, dikutip dari 1. Dampak di Bidang Ekonomi a. Dampak Positif Dampak positif dari globalisasi adalah memicu sikap kreatif dan inovatif di kalangan masyarakat luas agar dapat bersaing di ranah global.
Soal ujian akhir semester PKN SMA 17. Budaya barat yang perlu dicontoh sebagai dampak positif globalisasi adalah….. a. Paham sekularisme b. Individualisme yang tinggi c. Nongkrong di café dan Mall d. Kerja keras, disiplin, dan tepat waktu e. Gaya hidup bebas kerja keras disiplin dan tepat waktu
budaya barat yang perlu dicontoh sebagai dampak positif globalisasi adalah